Nama-nama Raja Kerajaaan di Provinsi Banten beserta Cuplikan Kisahnya – Banten merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang Memiliki sebuah kerajaan islam yang cukup masyhur di kalangan masyarakat.
Kerajaan islam tersebut bernama kerajaan Banten. Kejayaan demi kejayaan sempat berhasil digapai dengan gemilangnya, khususnya dalam aspek politik, sosial dan budaya, bahkan ekonominya.
1. Sultan Hasanuddin
Pada waktu perebutan kekuasaan itulah Cirebon dan Banten memilih memisahkan diri dari kerajaan Demak dan menjadi wilayah yang berdaulat.
Islam di sana semakin berkembang pada saat pemerintahannya, bahkan Banten sampai menjadi pusat penyebaran agama islam.
Lampung sebagai wilayah yang dikenal sebagai penghasil rempah lada berhasil dikuasai kerajaan, begitu pula dengan selat Sunda yang dijadikan sebagai lalu lintas perdagangannya.
Para pedagang muslim dari Gujarat, Persia dan juga Venesia banyak berdatangan ke pelabuhan Banten untuk menghindar dari selat Malaka yang saat itu dikuasai oleh penjajah Portugis.
2. Maulana Yusuf
Beliau berhasil menaklukkan kerajaan Pajajaran di daerah Pakuan dan Bogor dan sekaligus menyingkirkan prabu Sedah selaku raja kerajaan Pajajaran pada masa itu.
Dari peristiwa itu, banyak rakyat Pajajaran yang mengungsi ke salah satu pegunungan di Banten tepatnya di Rangkasbitung yang sekarang kerap dikenal sebagai suku Badui. Beliau menggantikan ayahnya sebagai raja kerajaan di provinsi Banten tepatnya kerajaan Banten mulai dari tahun 1570 sampai tahun 1580 M.
3. Maulana Muhammad
Sehingga untuk menjalankan pemerintahan kerajaan Banten, Mangkubimu Jayanegara yang menalangi seluruh urusan pemerintahan.
Demak ini, ialah karena kerajaan Banten merasa mempunyai hak atas kekuasaan Palembang tersebab kerajaan Banten masih keturunan dari kerajaan Demak yang otomatis memiliki hak juga terhadap kekuasaan Palembang. Tapi sayangnya, perjuangan yang dilakukan oleh sultan Maulana Muhammad berakhir sia-sia. Sultan tewas akibat pertempuran hebat tersebut.
4. Pangeran Ratu [Abdul Mutakhir]
Beliau menjadi sultan di kerajaan Banten di usianya yang masih berumur 5 bulan, jauh lebih belia daripada ayahandanya sultan Maulana Muhammad. Beliau memimpin kerajaan mulai dari tahun 1596 sampai dengan 1651 M.
5. Sultan Ageng Tirtayasa
Beliau memimpin kerajaan Banten sejak tahun 1651 sampai dengan 1682 M. Di masa pemerintahan beliau inilah salah satu
kerajaan di provisi Banten yang bernama kerajaan Banten mengalami puncak kejayaan yang cukup gemilang.Sultan Ageng tidak menyukai kelakuan anaknya tersebut dengan segera memberikan keputusan pencabutan jabatan sultan Haji.
Sehingga terjadilah perang saudara antara sultan Ageng dan putranya sendiri sultan Haji yang sangat bersih keras mempertahankan jabatan dari ayahnya tersebut.
Sedangkan pada saat pertempuran tersebut sultan Haji kini meminta bantuan pada Belanda. Sultan Ageng dipenjara di Batavia hingga wafat tepat pada tahun 1691 M.
6. Sultan Haji
Sedangkan di luar daerah tersebut dipegang sendiri oleh sultan Ageng dan putranya yakni Pangeran Purbaya.
Semenjak dekat dengan Belanda cara berpakaian sultan Haji berubah, cara berpakaiannya mulai kebarat-baratan meniru style orang Belanda.
Harapan besar akan perubahan sultan Haji seperti didikannya ditaruhkan oleh sultan Ageng terhadap anaknya tersebut.
Tapi harapan itu kandas, upaya merubah kepribadian sultan Haji sama sekali tidak menuai hasil. Sehabis kepulangannya dari Mekkah, sultan Haji malah lebih mudah dipengaruhi oleh Belanda hingga akhirnya menuai konflik antara sultan Haji dan Ayahnya sendiri sultan Ageng Tirtayasa.
Monopoli lada harus diserahkan juga untuk VOC, dan Persia, India serta Cina harus Banten singkirkan sebab merupakan saingan dari VOC. Sultan juga diharuskan membayar 600.000 ringgit jika kemudian sultan ingkar terhadap perjanjiannya sekaligus pasukan Banten yang menguasai pantai serta pedalaman Priyangan juga harus dicabut.
Leave a Reply