Sejarah Penemuan Sabun Dan Deterjen Yang Sering Kita Pakai Sehari-hari

Sejarah Penemuan Sabun Dan Deterjen. Bagi kalian nih para emak emak milenial. Pastinya tau dong dengan apa saja kebutuhan sehari hari yang wajib dipenuhi dalam rumah. Nah guys, salah satunya yaitu sabun untuk membersihkan seluruh benda yang kotor dan juga tubuh kita. Tapi bagaimana kalau kita cari tahu dulu sejarah penemuan sabun dan deterjen.

Hmm sepertinya seru kan jika kalian tahu seluk beluk barang barang yang ada di rumah. Pastinya membuat kalian gak kepo lagi dong bagaimana proses pembuatannya dan juga apa saja yang menjadi bahan dasar. Bahkan siapa yang pertama kali menemukan barang yang sedang kalian gunakan ini.

Karena pada dasarnya, produk ini hanya kalian gunakan saja tiap.harinya. tanpa kalian merasa kepo dengan adanya produk tersebut hingga sampai di tangan kalian. Dan juga bisa digunakan oleh kalian dalam sehari harinya. Langsung aja yuk cari tahu keberadaannya produk tersebut hehehe.

Sejarah Penemuan Sabun Dan Deterjen

1. Sejarah Singkat Penemuan Sabun

Sejarah penemuan sabun memiliki perjalanan yang cukup panjang, mulai dari hanya berupa zat pembersih sederhana. Hingga menjadi sabun modern yang memiliki beragam bentuk dan aroma seperti saat ini. Dilansir dari laman Soap History, sejarah sabun ternyata sudah bermula sejak ribuan tahun lalu, tepatnya zaman Babilonia Kuno, sekitar tahun 2800 SM.

Saat itu, sabun dibuat dengan cara merebus lemak dengan abu. Hanya saja. Saat itu sabun digunakan untuk membersihkan wol dan kapas yang digunakan dalam pembuatan tekstil sebagai pengobatan. Selain di zaman Babilonia Kuno, dalam Papirus Ebers, Mesir sekitar 1550 SM.

Diungkapkan bahwa orang Mesir kuno mencampurkan minyak hewani dan nabati dengan garam alkali untuk menghasilkan zat seperti sabun. Sementara, menurut penulis Kekaisaran Romawi, Pliny the Elder, orang Fenisia menggunakan lemak kambing. Dan abu kayu untuk membuat sabun pada tahun 600 SM.

Bangsa Romawi awal bahkan membuat sabun pada abad pertama masehi dari air kencing. Nama sabun sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu sapo. Kata ini muncul pertama kali di Pliny the Elder’s Historia Naturalis.

Zaman dulu, pembuatan sabun benar-benar menggunakan bahan alami yang terbuat dari produk tumbuhan dan hewani. Pada awalnya, sabun memang masih menggunakan bahan-bahan alami. Namun, hal itu membuat harganya sangat mahal. Harga sabun kemudian turun secara signifikan pada 1791 ketika seorang Prancis bernama LeBlanc.

Dia menemukan proses kimiawi yang memungkinkan sabun dijual dengan harga yang jauh lebih murah. Lebih dari 20 tahun kemudian, seorang Prancis lainnya mengidentifikasi hubungan antara gliserin, lemak, dan asam. Yang menandai awal pembuatan sabun modern. Dengan penemuan 1800 metode lain untuk membuat bahan-bahan sabun, harga sabun pun menjadi lebih murah.

Sejak saat itu, tidak ada penemuan besar seputar sabun, dan proses yang sama digunakan untuk pembuatan sabun. Yang kita gunakan dan nikmati saat ini.

2. Sejarah Singkat Penemuan Deterjen

Detergen menurut wikipedia adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Deterjen sintetik yang pertama dikembangkan oleh Jerman pada waktu Perang Dunia II  dengan tujuan agar lemak dan minyak dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Pada saat ini ada lebih 1000 macam deterjen sintetik yang ada di pasaran. Fritz Gunther, ilmuwan Jerman, biasa disebut sebagai penemu surfactant sintetis dalam deterjen tahun 1916. Namun, baru tahun 1933 deterjen untuk rumah tangga diluncurkan pertama kali di AS.

Baca juga: Kapan Menuangkan Pewangi Pakaian Pada Mesin Cuci ?

Sebetulnya proses penemuan sabun dan deterjen ini cukup panjang namun kami singkat supaya lebih cepat untuk mempersingkat waktu. Demikianlah Sejarah penemuan sabun dan deterjen ini. Semoga bermanfaat. Dan saya ucapkan terimakasih karena sudah berkunjung.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *